Banyak orang senang dan menikmati bernyanyi sendiri di depan cermin atau di dalam kamar mandi. Tidak perlu malu karena sebenarnya ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bernyanyi memberikan manfaat kesehatan baik bagi tubuh maupun kesehatan mental Anda, tak peduli apakah nadanya tak sampai tinggi atau terdengar fals.
Manfaat Menyanyi bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Penelitian telah membuktikan bahwa menyanyi bagi siapa saja memberikan manfaat kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Tidak harus menjadi penyanyi profesional, Anda bisa menyanyi di mana saja, di dalam mobil, di depan cermin, atau di kamar mandi untuk menikmati manfaat kesehatan berikut ini:
Meredakan stres
Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2017 menemukan bahwa bernyanyi efektif dalam meredakan stres. Hal ini ditunjukkan lewat pengukuran hormon kortisol sebelum dan sesudah bernyanyi.
Hormon kortisol adalah hormon yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal. Kortisol memengaruhi berbagai aspek di tubuh, salah satu yang terpenting adalah membantu mengatur respon tubuh terhadap stres.
Para peneliti menemukan bahwa setelah bernyanyi, jumlah kortisol cenderung lebih rendah. Artinya bernyanyi dapat membantu meredakan stres dan menyebabkan lebih rileks.
Baca Juga: Hati-Hati, Stres Memengaruhi Kadar Gula Darah
Merangsang respons kekebalan tubuh
Imunoglobulin A (IgA) adalah protein darah antibodi yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh. Tubuh akan membuat IgA dan jenis antibodi lain untuk membantu melawan penyakit. Kekurangan IgA berarti meningkatkan risiko masalah kesehatan autoimun dan infeksi penyakit.
Sebuah penelitian kecil juga menemukan bahwa bernyanyi dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membantu melawan penyakit. Bernyanyi menunjukkan peningkatan imunoglobulin A (IgA) yang lebih tinggi.
Dapat mengurangi kebiasaan mendengkur
Mendengkur bisa disebabkan berbagai hal, anatomi mulut, gangguan tidur, posisi tidur hingga gangguan saluran hidung. Bernyanyi secara teratur disebut dapat mengubah cara bernapas yang juga mengurangi kebiasaan mendengkur.
Para ahli juga menemukan bahwa orang yang bernyanyi secara teratur atau memainkan alat musik tiup memiliki risiko mendengkur yang lebih rendah. Mereka juga mendorong untuk orang dengan apnea tidur obstruktif (OSA) untuk bernyanyi atau memainkan alat musik untuk mengurangi mendengkur saat tidur.
Meningkatkan fungsi paru-paru
Bernyanyi melibatkan latihan pernapasan dan penggunaan otot dalam sistem pernapasan yang terkontrol. Dengan demikian, bernyanyi mungkin memberikan manfaat positif untuk meningkatkan fungsi paru-paru dan pernapasan.
Di Inggris misalnya, ada kelompok bernyanyi yang melibatkan pasien dengan penyakit pernapasan. Dengan lebih dari 100 grup yang saat ini terbentuk, kelompok ini berfokus pada peningkatan kontrol pernapasan dan postur terkait penyakit pernapasan. Diharapkan bahwa dengan latihan yang dilakukan, maka batuk, dan gejala pernapasan lainnya bisa berkurang.
Baca Juga: Waspadai Bahaya Bulu Hewan Peliharaan bagi Paru-Paru
Meningkatkan kemampuan ingatan pada pasien demensia
Demensia adalah istilah yang merujuk pada gangguan kemampuan mengingat, berpikir atau mengambil keputusan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Orang dengan demensia cenderung kesulitan mengingat hal-hal yang penting dan, bahkan kata-kata yang ingin diucapkan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan demensia lebih mampu mengingat lirik lagu dibandingkan hal lainnya. Lirik lagu dapat dimanfaatkan para pasien demensia untuk menemukan dan mengingat kembali kenangan yang dilupakan.
Bernyanyi secara umum meningkatkan kesehatan mental karena merangsang banyak titik di otak secara bersamaan. Selain bernyanyi, Anda mungkin juga tertarik pada terapi musik lain seperti memainkan alat musik, menari atau mendengarkan musik yang juga dapat menurunkan stres, mengurangi rasa sakit, meningkatkan suasana hati, menurunkan kelelahan dan membangun hubungan sosial lebih baik.
Yuk, pilih lagu yang meningkatkan suasana hati untuk dinyanyikan hari ini!
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim